Dulu (sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima huruf J+O+G+E+R memang belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum pernah kita lihat maupun dengar dipakai di mana pun, kapan pun maupun oleh siapa pun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika kami merencanakan untuk memiliki sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu akan kami buka di Jl. Sulawesi 37, Denpasar (tepat di depan Pasar Badung – Pasar Tradisional terbesar di Bali), oleh pihak Kantor Perdagangan, kami diminta dan bahkan diwajibkan untuk memiliki sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa dibedakan dengan toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah punya nama, seperti Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah, Toko Sederhana dan lain-lainnya, tapi kami/saya (Joseph Theodorus Wulianadi) yang terlahir pada pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (di atas sebuah tempat tidur) di kota Denpasar (ibu kota Bali) yang tampaknya sudah terbiasa untuk bersikap “lain daripada yang lain” (suka nyleneh) waktu itu seperti biasa atau secara alami, subyektif, otonom (merdeka) dan wajar menolak untuk menamai toko kami dengan nama yang umum atau apalagi yang berbau “public domain”.
Dari seperti yang juga biasa saya lakukan, waktu itu pun saya (untuk beberapa hari) memutar otak (berpikir/berdebat dengan diri saya sendiri), merenung dan bermeditasi untuk mengotak-atik beberapa huruf maupun kata untuk diolah menjadi sebuah nama yang minimal harus benar-benar uniek. Dan waktu itu bukanlah hanya sekedar kebetulan kalau kami/saya memilih lima huruf berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang akan kami buka dan waktu itu sedang kami urus izin dagangnya, karena gabungan lima huruf berbunyi JOGER itu memang sengaja kami buat bukan hanya karena benar-benar lain daripada yang lain, melainkan juga karena nama/istilah/bunyi JOGER itu adalah juga merupakan sebuah itikad/niat/hasrat/tujuan/maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati kami yang terdalam untuk mengenang dan/atau menghargai kebaikan Mr. Gerhard Seeger mantan teman sekolah saya dulu (di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an) yang telah menghibahkan dana segar sebesar US $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan kami (saya dan istri saya tercinta Ery Kusdarijati), di mana nama JOGER (huruf E-nya dibaca seperti “E” dalam menyebut “ENAK” atau “EKONOMI”) itu adalah merupakan penggabungan antara 2 huruf nama depan saya JOseph Theodorus Wulianadi dengan 3 huruf nama depan teman kami Mr. GERhard Seeger, di mana di samping memang benar-benar berbunyi baru (murni hasil inovasi kami/bukan public domain), berbeda dan uniek, ternyata nama JOGER ini memang mudah diingat, enak didengar, barbau jantan dan kami juga memang benar-benar suka pada nama dan bunyi JOGER tersebut.
Lalu mulai tanggal 19 Januari 1981 (hari lahir JOGER), nama JOGER itupun secara praktis, de facto dan benar-benar terbuka (di forum publicum) kami pakai untuk menamakan toko kami yang pertama tersebut, karena waktu itu di samping mencantumkannya dalam izin dagang kami, nama JOGER juga sudah langsung kami cantumkan pada papan nama toko kami yang waktu itu (maaf!) masih perlu dan masih boleh berbunyi & berbau kebarat-baratan, yaitu “ART & BATIK SHOP JOGER” yang kami pajang di bagian depan atas toko kami. Dan sejak itu pulalah sebenarnya nama JOGER murni merupakan hasil rekayasa atau ciptaan saya/kami tersebut mulai kami pakai, jaga, pelihara serta tumbuh kembangkan nilai-nilai moral, nilai-nilai social, ekonomi maupun spiritualnya dalam kiprah kami sebagai “pengusaha yang seniman” atau “seniman yang pengusaha” justru dengan senantiasa bersikap BAJU2RA5BER alias bersikap BAik, JUjur, RAmah, RAjin, BERtanggung jawab, BERani, BERinisiatif, BERsyukur dan sehingga kami pun bisa benar-benar BERmanfaat bukan hanya bagi diri atau toko kami secara sempit saja, melainkan juga bermanfaat bagi para stakeholder (sesama) maupun bagi lingkungan hidup yang konon sama-sama kita cintai serta dambakan kelestariannya secara wajar (adil & beradab) dan berkesinambungan.
Demikianlah, dulu sebelum 19 Januari 1981 sama sekali belum pernah ada pihak lain yang melihat, mendengar, memakai, tertarik, perduli, menjaga, memelihara serta menumbuhkembangkan nama JOGER sampai boleh dan bisa menjadi sebuah nama besar dan harum yang bahkan sering kali dianggap identik dengan T Shirt – T Shirt atau kaus-kaus (kaos-kaos) maupun souvenir-souvenir dengan disain kata-kata uniek/khas karya Mr. Joger yang walaupun sebenarnya sudah punya kemampuan, peluang maupun permintaan pasar yang sangat besar untuk membuka cabang atau mengembangkan sayap ke mana-mana, tapi karena merasa dan sadar bahwa kami bukanlah pohon yang harus bercabang-cabang dan juga bukan burung yang harus mengembangkan sayap kesana ke mari, maka sejak tanggal 7 Juli 1987 (777), di samping memutuskan untuk punya hanya satu toko yang terletak di Jl. Raya Kuta (sejak dulu memang tanpa nomer), Kuta, Bali ini saja, kami juga secara tegas membatasi pembelian kaus-kaus (T Shirt) JOGER, dan juga secara tegas melarang penjualan semua produk bermerek dagang, bercap JOGER dan bertanda tangan JOGER untuk diperjualbelikan sebagai komoditi biasa di luar satu-satunya gerai kami yang sejak 1990 sudah kami sebut sebagai Pabrik Kata-Kata JOGER, (Jl. Raya Kuta, Kuta, Bali). Terima kasih atas perhatian serta simpati Anda pada JOGER yang kecil dan jelek, tapi sehat dan tidak jahat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar